Berita & Media

BERITA TERKINI

Rahmat Satria, PT. Pelindo III Surabaya


"Setiap ada rejeki lebih pasti saya belikan asuransi Bumiputera, itu sampai sekarang."

Murah senyum, ramah, easy going, dan bersemangat tinggi. Kesan itu langsung nampak saat kami bertemu pemegang polis Bumiputera yang satu ini di kantornya di daerah Perak Timur Surabaya.

Rahmat Satria - Direktur Operasional dan Pengembangan Bisnis PT. Pelindo III Surabaya sudah bergabung dengan Bumiputera sejak tahun 1989.

"Saya pertama kali membeli polis Beasiswa Berencana Bumiputera untuk persiapan dana sekolah anak-anak. Daripada disimpan sendiri, pokoknya setiap ada rezeki lebih pasti saya jadikan polis bumiputera sampai sekarang.", terang beliau kepada PRO saat ditemui bersama Agen Koordinator Widya Carendy di ruang kerjanya.

"Usia muda itu waktunya kita fokus untuk berkarya dan menghasilkan pemasukan untuk ditabung, sebagai persiapan masa tua jika kita sudah tidak produktif lagi. Masa tua seharusnya sejahtera bukan malah sengsara, coba bayangkan kalo pensiun duit banyak kan sangat membahagiakan, kita bisa berderma, berbagi, membelikan cucu cicit dengan dana sendiri tidak merepotkan anak-anak kita", lanjutnya dengan serius.

Pria penyuka olahraga, membaca, dan satu lagi, meramal katanya, tipe ayah ideal ditemani seorang istri. Keluarga Rahmat Satria yang harmonis telah dikaruniai 3 orang anak, yang kesemuanya beliau hafal tanggal bulan tahun lahirnya masing-masing, satu hal luar biasa yang jarang lagi kita temui di era global saat ini.

Berlatar belakang pendidikan S1 Akuntansi di Universitas Hassanudin - Makassar, Pak Rahmat panggilan akrabnya telah melanglang buana di lebih dari 10 perusahaan. Mulai dari BUMN (sudah pernah menjabat di 4 perusahaan) dengan status pegawai negeri, maupun di perusahaan swasta dan asing, dengan berbagai jabatan dan bidang yang berbeda-beda.

DI era MEA saat ini, beliau berpendapat sangat terbuka dan cukup besar peluang Bumiputera untuk dapat bersaing dengan asuransi asing/ joint venture, bahkan ada potensi bisa membuka cabang dan jaringan ke luar negeri minimal di Asia Tenggara.

Modal dasarnya adalah Bumiputera perusahaan asli pribumi dengan usia lebih seabad, tentunya sudah sangat membudaya dan dipahami masyarakat. Tinggal bagaimana manajemen perusahaan menyikapi dan menyiapkan strategi pemasaran yang match dengan potensi MEA, dengan membanjirnya arus masuk WNA dari kalangan professional yang berpenghasilan menengah atas di Indonesia.

"Saya secara khusus berpesan kepada generasi muda, termasuk juga anak-anak saya, untuk fokus menjadi seorang spesialis. Jadilah Spesialis di satu bidang khusus, karena kunci memenangkan persaingan dan kompetisi ke depan adalah mereka yang memiliki ketrampilan dan kemampuan khusus, sehingga mereka betul-betul ahli/ expert di bidangnya. Dan mereka yang spesialis-lah yang dibayar paling tinggi dan paling mahal", jelas beliau dengan bersemangat.

Lanjutnya lagi, "Kita harus mampu menumbuhkan sikap INSURANCE MINDED, karena asuransi adalah sarana yang paling tepat untuk membantu kita menyelamatkan dana tabungan dari penghasilan kita, dan menjamin penggantian resiko atas kehilangan nilai ekonomi akibat musibah yang sewaktu-waktu bisa terjadi."

DI akhir wawancara, di sesi foto beliau menunjukkan sebuah maket automasi robotikal dari proses pemindahan peti kemas di pelabuhan, sebagaimana yang beliau perankan sebagai Direktur Operasional dan Pengembangan Bisnis PT. Pelindo III.

Saya sebagai pemegang polis sangat puas dengan pelayanan yang diberikan sampai dengan saat ini, baik, cepat,dan keluhan-keluhan saya bisa segera diatasi. Saya berharap semoga Bumiputera jaya dan bisa go international. Hidup Bumiputera", tutup beliau mengakhiri wawancara siang itu.***Udhy-Pro Surabaya / Rangga

Kembali ke halaman sebelumnya

 

Kembali ke atas