Berita & Media

BERITA TERKINI

Hanya Seperlima dari 100 orang Dewasa Mengerti Keuangan


Kompasiana Nangkring Bumiputera di Denpasar Bali

Kompasiana Nangkring Bumiputera (KNB) di Bali dengan tema Melindungi Masa Depan Anak berlangsung di SwissBell Hotel Tuban Bali, Senin, 3 Oktober 2016. Pelaksanaan KNB yang ketiga setelah Jogyakarta dan Denpasar kembali menghadirkan Ana Mustamin, Direktur SDM dan Umum Bumiputera sebagai narasumber dan Iskandar Zulkarnain, Asisten Manager Kompasiana sebagai moderator.

Nazirwan, Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Regional VIII Bali dan Nusa Tenggara, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hadir memenuhi undangan Bumiputera. "Saya mengapresiasi kegiatan-kegiatan terkait edukasi keuangan kepada masyarakat seperti ini," kata Nazirwan yang tetap datang ke lokasi meskipun Senin sore itu hujan dan macet.
Dalam sambutannya Nazirwan mengatakan, Selain melakukan fungsi pengaturan dan pengawasan sektor lembaga jasa keuangan secara keseluruhan juga melakukan aktifitas-aktifitas terkait dengan edukasi masyarakat untuk meningkatkan literasi keuangan.

Bagaimana upaya pemerintah untuk mengentaskan kemisikinan dan ketidak adilan mengakses jasa keuangan. Isu-isu yang terkait dengan Bagaimana masyarakat memiliki hak untuk mengakses jasa keuangan menjadi konsen penting. Logikanya bahwa ‘Ukuran kemakmuran suatu Bangsa sangat dipengaruhi oleh seberapa banyak banyak masyarakat yang tercakup dalam layanan jasa keuangan. Ini yang disebut Financial Inclution.

Tingkat literasi keuangan Indonesia hanya 21,8%. Artinya, dari 100 orang dewasa hanya seperlimanya yang mengerti tentang keuangan. Tingkat Financial Inclusion atau tingkat utility masyarakat menggunakan jasa keuangan (menggunakan asuransi, membuka tabungan) hampir 60%. Kenapa bisa begini? Karena banyak orang yang tidak mengerti mekanisme jasa keuangan. Seperti tenaga security atau cleaning servive yang diharuskan membuka rekening bank untuk pembayaran gaji atau karyawan yang mendapatkan fasilitas asuransi perusahaannya. Tahun 2019, pemerintah menargetkan kenaikan tingkat inklusi keuangan dari 60% menjadi 75%.

Kegiatan yang dilakukan Bumiputera ini sangat penting dan sangat bermanfaat. Kita tahu bahwa era komunikasi antar masyarakat melalui social media sangat efektif. Blogger berperan penting menjadi Citizen Jurnalizm. Mereka yang secara personil bukan jurnalis tapi menjalankan fungsi reporting, melakukan analysis, sharing ilmu melalui tulisannya.

KNB Ana Mustamin, Direktur SDM dan Umum Bumiputera yang hadir sebagai narasumber Talkshow Kompasiana Nangkring Bumiputera di Bali bicara panjang lebar tentang Bumiputera dan kaitannya dengan produk asuransi pendidkan Bumiputera.

Menurut Ana, Era Y Generation Atau Z Generation berpotensi besar dan sangat cepat beradaptasi dengan teknologi. Fasilitas berlimpah, iternet tanpa batas, dunia terbuka lebar bagi anak-anak untuk mengembangkan diri. Potensi berlimpah ini jika tidak direncanakan dengan baik bisa menjadi seperti mata pisau bermata dua. Internet bisa positif bisa juga negatif. Internet membuat dunia terbuka tanpa batas. "Jangan sampai potensi yang besar itu digunakan untuk hal-hal yang negatif," kata Ana.

Lebih lanjut Ana mengatakan, orang tua sangat berperan mendukung anak mencapai cita-citanya, membangun masa depannya kelak dengan menyediakan biaya pendidikan anak. Dengan terbukanya era teknologi informasi, profesi semakin berkembang dan semakin bervariasi. Anak-anak ingin sekolah di universitas terbaik di negeri ini atau bahkan sekolah ke luar negeri.

Tidak dipungkiri setiap tahunnya, biaya pendidikan semakin lama semakin meningkat. Jika orang tua tidak mempersiapkannya jauh-jauh hari tentu akan sangat berat. Ana kembali mengingatkan agar para orang tua untuk mempersiapkan dana pendidikan sejak anak masih kecil, bahkan ketika baru lahir.

Selama acara berlangsung, peserta nampak konsentrasi dengan smartphone di tangan. Mereka asyik ngetwit. Berlomba upload foto atau menulis inti pembicaraan untuk mendapatkan hadiah "live tweet."

"Biaya pendidikan sangatlah mahal. Tapi, lebih mahal kalo tidak berpendidikan." Masa depan yang cerah akan tercapai dengan kedisiplinan." (Nyoman Suarsana). "Ternyata penting banget loh perencanaan masa depan bagi anak, bahkan bagi saya yang masih belum nikah." (Tri Wahyuni). Itu hanya beberapa dari 126 tweet.***

Kembali ke halaman sebelumnya

 

Kembali ke atas