Berita & Media

BERITA TERKINI

Sri Sultan Hamengkubuwono X: Bumiputera Lebih Unggul Dibanding Asuransi Lain


Kamis 13 Oktober 2016 Kantor Pemasaran Regional Bumiputera Yogyakarta bertemu Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X. Berlokasi di Kepatihan Yogyakarta, Bumiputera diwakili oleh Sudarwo (Kepala Divisi Pemasaran Individu), Wahyu Sumedi (RAM Yogyakarta), Rosalia Indar Iswati (Kabag Pemasaran Regional Yogyakarta), Sri Marheni (SAM Gondomanan).

Sri Sultan HB X dan keluarga sudah bergabung menjadi pemegang polis Bumiputera sejak puluhan tahun yang lalu dan beberapa polis Bumiputeranya telah habis kontrak.

Bagi Sri Sultan HB X, Bumiputera sangatlah tidak asing. Karena pendahulu Sri Sultan HB IX merupakan salah satu anggota BPA Bumiputera selama 2 periode. Ngarso Dalem (Panggilan Sri Sultan HB X) banyak bercerita tentang AJB Bumiputera 1912 sebagai salah satu perusahaan asuransi terbesar di Indonesia.

Menurut Sri Sultan HB X, Bumiputera memiliki keunggulan dibanding asuransi - asuransi lain di Indonesia karena berbentuk mutual. "Bumiputera harus memakai mutualisme tersebut sebagai campaign ke pemegang polis sehingga pemegang polis semakin yakin dengan Bumiputera karena lebih unggul dibanding asuransi lain." ujar Ngarso Dalem.

Meski banyak bermunculan perusahaan asuransi baru, baik dari dalam negeri maupun luar negeri tapi bagi Sri Sultan HB X, Bumiputera beda dengan asuransi lain. Dalam polis sangat jelas tertulis bahwa pemegang polis berhak atas share keuntungan yang didapat oleh Bumiputera dalam bentuk Revesionary Bonus (RB).

"Bila petugas membawa lembaran itu, pemegang pois langsung paham apa yang ada di lembaran itu. Tanpa dijelaskanpun, sepertinya pemegang polis untuk memahami hakikat dari reversionary bonus tersebut" ungkap Sri Sultan HB .

Sri Sultan HB X mengusulkan kepada Bumiputera agar merancang semacam asuransi untuk Petani. Karena menurut Sri Sultan HB X, petani mempunyai problem tentang keterlambatan pupuk. "Kalau pupuk terlambat, semprotannya terlambat panen juga akan terlambat jadi keuntungan petani akan berkurang. Bisa dibentuk semacam unit usaha atau koperasi yang menyediakan kebutuhan bagi petani secara tepat waktu. Tetapi untuk bisa mendapat pasokan kebutuhan tersebut petani wajib ikut jadi anggota asuransi jiwa melalui unit usaha tersebut jadi harus ada take & gift bagi petani dan Bumiputera." ujar Beliau

Dalam akhir pembiacaraannya Sri Sultan Hamengkubuwono juga banyak bercerita tentang potensi yang dimiliki Yogyakarta. Sebagai kota pelajar Yogyakarta merupakan sentral bisnis yang menjanjikan di sektor kuliner, pariwisata, rumah tinggal (kos), dll. Beliau juga berpesan kepada Bumiputera khususnya Kantor Pemasaran Regional Yogyakarta untuk bisa memanfaatkan potensi yang ada di Yogyakarta.***

 

 

Kembali ke halaman sebelumnya

 

Kembali ke atas