Berita & Media

SIARAN PERS

Bumiputera Sukseskan Sosialisasi OJK 'SiKAPI Uangmu dengan Bijak'


Jakarta (28/4)- Minimnya tingkat literasi keuangan disebabkan oleh kurangnya informasi yang diterima masyarakat tentang manfaat produk keuangan yang ada. Oleh karena itu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah meluncurkan Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia pada Januari 2014 lalu. Kegiatan ini melibatkan seluruh Lembaga Jasa Keuangan (LJK) yang ada. Termasuk perusahaan-perusahaan di industri asuransi.

"Kami sangat senang dengan Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia yang diluncurkan oleh OJK. Dengan strategi nasional literasi keuangan yang dikerjakan bersama OJK dan Lembaga Jasa Keuangan (LJK) ini, kami yang selama ini secara mandiri mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya asuransi, menjadi sangat terbantu." Ujar Direktur SDM dan Umum AJB Bumiputera 1912 Prasetya M. Brata.

Dengan slogan "SiKAPI uang dengan bijak" OJK membuat berbagai program edukasi untuk meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Asuransi Bumiputera turut serta dalam berbagai program tersebut. Yang mulai hari ini dijalankan hingga seminggu ke depan adalah program edukasi literasi keuangan dengan menggunakan Mobil Literasi dan Edukasi Keuangan (SiMOLEK). Saat ini fasilitas SiMOLEK terdapat di 14 kota, dan akan terus ditambah oleh OJK.

"Keikutsertaan Bumiputera dalam program ini sebagai bentuk kepedulian Bumiputera agar masyarakat Indonesia memiliki literasi keuangan dengan baik. "ujar Prasetya dalam kegiatan edukasi SiMOLEK bersama Asuransi Bumiputera di Jakarta, Senin (28/4).
Asuransi Bumiputera akan mulai melakukan edukasi literasi keuangan ini mulai 28 April-2 Mei 2014 di seluruh kota di mana mobil SiMOLEK berada. Mobil SiMOLEK tersebut tersedia di 14 kota, yaitu: Jabodetabek, Medan, Semarang, Surabaya, Bandung, Makassar, Pekanbaru, Cirebon, Yogyakarta, Malang, Denpasar, Samarinda, Banjarmasin, dan Manado.

"Harapan kami, masyarakat dapat mengunjungi mobil SiMOLEK dan mendapatkan pengetahuan tentang literasi keuangan dengan lebih baik. Sehingga hasil akhirnya, masyarakat dapat merencanakan penggunaan uang mereka dengan lebih baik,"tutup Prasetya.***

 

 

Kembali ke halaman sebelumnya

 

Kembali ke atas