Berita & Media

BERITA TERKINI

KETERANGAN PERS LAPORAN KEUANGAN PER 31 DESEMBER 2022


Sehubungan dengan telah dipublikasikannya Laporan Keuangan Perusahaan per 31 Desember 2022 pada Media Indonesia pada tanggal 30 Mei 2023, yang juga telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hertanto Grace Karunawan dengan opini disclaimer, beberapa hal dipandang perlu untuk dijelaskan oleh Manajemen karena perlu diluruskan pemberitaan terkait laporan keuangan AJB Bumiputera tahun 2022, dengan harapan pembaca laporan keuangan dapat mengerti secara utuh.

Memperhatikan kenaikkan total aset Perusahaan pada laporan keuangan per 31 Desember 2022 sebesar Rp 1,26 Trilyun bila dibandingkan dengan total asset per 31 Desember 2021, hal yang mengalami signifikan adalah atas hasil penilaian kembali atas aset tanah dan bangunan baik yang dikategorikan sebagai tanah bangunan investasi maupun tanah bangunan dipakai sendiri yang penilaiannya secara independen dilakukan oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Edi Endesta dan Rekan. Adapun penilaian kembali atas tanah bangunan milik Perusahaan dilakukan secara berkala sesuai dengan kaedah akuntansi yang berlaku umum. Disisi lain total liabilitas Perusahaan per 31 Desember 2022 mengalami penurunan sebesar Rp. 19,03 Trilyun dibandingkan tahun lalu. Penurunan paling besar terdapat pada kewajiban manfaat polis masa depan yaitu sebesar Rp. 13,92 Trilyun dari tahun lalu, begitu juga dengan hutang klaim mengalami penurunan cukup signifikan pula dibanding tahun lalu yaitu sebesar Rp. 5,19 Trilyun, hal tersebut dikarenakan adanya penerapan kebijakan Penurunan Nilai Manfaat (PNM) atas cadangan premi dan hutang klaim tertunda sebagaimana tertuang dalam RPK Perusahaan, dan OJK telah memberikan pernyataan tidak keberatan atas RPK AJB Bumiputera 1912 pada tanggal 10 Februari 2023. Adapun perhitungan cadangan teknis Perusahaan per 31 Desember 2022 juga telah diriviu oleh Aktuaris Independen Kantor Konsultan Aktuaria I Gde Eka Sarmaja, FSAI & rekan. Sehingga total ekuitas Perusahaan per 31 Desember 2022 membaik bila dibandingkan dengan total ekuitas tahun lalu, yaitu mengalami peningkatan sebesar Rp. 20,30 Trilyun, hal itu dikarenakan dampak kebijakan PNM yang selisihnya dicatat sebagai ekuitas lain serta reklasifikasi atas polis-polis pasif AJB Bumiputera 1912 baik dalam bentuk cadangan premi maupun hutang klaim tercatat yang belum ada pengajuannya.

Selanjutnya pada laporan laba rugi Perusahaan, pendapatan premi terbuku sebesar Rp. 1,17 Trilyun pada tahun 2022 termasuk didalamnya kebijakkan penjulan polis kembali kepada pemegang polis yang memiliki polis dan telah mengajukan klaim, dan pada hasil investasi sebesar Rp. 786,87 Miliar diantaranya adalah pencatatan selisih penilaian kembali nilai wajar tanah bangunan investasi sebagaimana dijelaskan pada kenaikkan nilai aset Perusahan. Sedangkan Beban asuransi Perusahaan pada tahun 2022 sebesar Rp. 660,34 Miliar mengalami penurunan signifikan 61,77% dibandingkan tahun lalu sebesar Rp. 1,72 Trilyun, penurunan ini disebabkan beban manfaat klaim Perusahaan turun 53,29% atau sebesar Rp. 2,16 Trilyun pada tahun 2022 dibandingkan beban klaim tahun 2021, serta terjadi penurunan cadangan premi sebesar Rp. 1,23 Trilyun, sehingga total beban tahun 2022, sebesar Rp. 1,56 Trilyun turun 31,29% dibandingkan tahun lalu.

Pada tahun 2022 ini, AJB Bumiputera 1912 mencatatkan laba setelah pajak sebesar Rp. 704,73 Miliar, dengan pendapatan komperehensif lain sebesar Rp. 248 Miliar yang merupakan selisih kenaikkan saldo pendapatan komprehensif lain pada ekuitas, sehingga pencatatan laba komprehensif menjadi Rp. 953,15 Miliar. Adapun pencatatan laba dipengaruhi secara signifikan pada pendapatan investasi yaitu pada selisih penilaian nilai wajar investasi dan penurunan kenaikan cadangan premi.

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan, bahwa laba yang dibuku oleh Perusahaan semata-mata dikarenakan peningkatan nilai aset tanah bangunan Perusahaan, namun secara operasional kondisi Perusahaan masih dalam tahap upaya penyehatan khususnya dalam rangka pemenuhunan kewajiban kepada para Pemegang Polis atas pembayaran klaim tertunda. Manajemen berupaya keras menjalankan Rencana Penyehatan Keuangan Perusahaan yang telah mendapat pernyataan tidak keberatan oleh OJK, dan hingga saat ini masih dalam proses pelaksanaan, mengingat organ Perusahaan saat ini telah lengkap yaitu Dewan Komisaris dan Direksi.

Demikian penjelasan singkat terkait laporan keuangan Perusahaan, semoga para pembaca dapat memahami secara utuh laporan keuangan Perusahaan yang telah dipublikasi.

 

Manajemen AJB Bumiputera 1912

 

Kembali ke halaman sebelumnya

 

Kembali ke atas